dika. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Siapakah Anne Frank?

Anne Frank adalah seorang gadis remaja Yahudi yang tinggal di wilayah Belanda yang diduduki Jerman selama perang. Ia dikatakan bersembunyi bersama keluarganya dari kaum Nazi di loteng sebuah bangunan di Amsterdam selama 29 bulan, dan selama itu, menyimpan sebuah catatan harian. Tak lama setelah menuntaskan baris-baris akhir catatan hariannya, Anne Frank ditangkap oleh Nazi, di bulan Agustus 1944. Ia dipindahkan pertama ke Auschwitz, lalu ke Bergen-Belsen di bulan Oktober 1944, tempat ia meninggal dunia di bulan Maret 1945 karena tifus.

Ketika membuat pernyataan-pernyataan tentang Anne Frank, para juru propaganda Holokaus sekali lagi membantah, sangat tak sengaja, alur cerita Holokaus yang biasa. Bagaimana mungkin, Anda ingin tahu?

Karena sesegera kita memeriksa kepustakan Holokaus, kita mendapati pernyataan bahwa Auschwitz utamanya sebuah kamp pemusnahan, tempat kaum perempuan dan anak-anak hampir selalu dibunuh di kamar gas seketika tiba di sana. Akan tetapi, Anne Frank dan saudara perempuannya menghabiskan dua bulan di Auschwitz (Agustus-Oktober 1944). Walaupun hanya berumur 15 tahun, Anne Frank tidak “dipilih” untuk penggasan saat kedatangan di Auschwitz, sebagaimana diakui dongeng Holokaus sebagai perlakuan baku bagi orang Yahudi di bawah umur. Ia dan saudara perempuannya dikirim ke Auschwitz, yang disebut kamp pemusnahan, hidup-hidup. Anne bertahan 5 bulan lagi di Bergen-Belsen, sebuah kamp ke mana banyak tawanan yang sakit dikirimkan agar kembali sehat, hingga kematiannya akibat tifus di bulan Maret 1945.

Pengalaman Anne Frank dengan pasti membantah versi eksterminasionis atas Auschwitz. Kenyataan bahwa ia secara menyedihkan tewas oleh tifus adalah testimoni menyolok bagi kebenaran bahwa tifuslah, bukan kamar gas khayalan, yang menjadi momok sebenarnya “kamp-kamp kematian.”

Kisah bagaimana buku harian Anne Frank ditemukan agak mencurigakan. Menurut kisah itu, Miep Gies, yang menolong keluarga Frank bersembunyi dari Nazi, ingin memeriksa tempat persembunyian mereka setelah mereka ditangkap. Sambil meninggalkan “kamar tambahan rahasia” itu, Gies melihat buku harian Anne Frank tergeletak tepat di tempat Anne menjatuhkannya saat ia dan keluarganya digelandang keluar.

Tak perlu dikatakan, buku harian ini tidak muncul begitu mudah. Kisah bagaimana buku harian Anne Frank ditemukan tersebar berat dengan beban emosi tambahan. Berikut bagaimana Shalom mengatakannya:

Setelah para sahabatnya ditangkap, Miep Gies, yang menyembunyikan keluarga Frank dari Nazi, mengunjungi tempat persembunyian dengan mengambil resiko nyawanya. Gies menemukan halaman-halaman buku catatan berserakan di seantero lantai. Ia mengumpulkan semuanya dengan rapi dan menyimpannya demikian, tanpa membacanya. Kemungkinan besar untuk tak membangkitkan kembali kenang-kenangannya yang masih segar… 100

Akan tetapi, kisah buku harian Anne Frank tak berakhir di sini. Semakin orang melihatnya, semakin tampak mencurigakan buku harian itu dan kisahnya. Untuk memberikan gambaran, terusan dari Shalom: “[Ayah Anne Frank] Otto Frank mengunjungi Miep Gies setelah perang. Ketika Miep Gies memberikan buku harian itu kepadanya, Otto melihat buku harian puterinya, ditulis tangan oleh Anne sendiri, untuk kali pertama seumur hidupnya.”101

Ini mengatakan bahwa keluarga Anne Frank tinggal bersama di sebuah ruangan yang amat sempit selama 2 tahun tanpa pernah keluar, sementara Anne menulis catatan secara berkala selama itu – namun ayahnya tidak pernah melihat buku hariannya itu. Ia baru mengetahui buku itu ketika mantan pegawai dan pembantunya menyerahkannya kepadanya setelah perang. Seberapa meyakinkan hal ini?

Dongeng Holokaus “terbukti” dengan petunjuk sejenis dengan pertentangan di dalamnya yang mendasari kisah Anne Frank dan catatan hariannya.

Sementara itu, belakangan organisasi-organisasi Yahudi mulai mengecilkan arti sebuah holokaus mutakhir yang tak terbantah, yakni “pembersihan etnis” yang kejam yang diterapkan kepada kaum Muslim Bosnia, untuk menggelembungkan dan membesar-besarkan kisah Holokaus (dengan huruf besar ‘H’) mereka sendiri. Sambil meneteskan air mata buaya atas pembantaian kaum Muslim Bosnia, kelompok-kelompok Yahudi ini, yang tak pernah berhenti mendesakkan “Holokaus” khayalan, menggembar-gemborkan sebuah buku harian perang “nyata” seorang gadis 13 tahun Bosnia bernama Zlata Filipovic, yang mereka gelari “Anne Frank kedua.” Ketika permusuhan turun-temurun organisasi-organisasi ini terhadap kaum Muslim dipertimbangkan, ketidaktulusan di balik propaganda ini dengan mudah ditangkap. Bahkan, Osama Brka, salah seorang penasehat Alija Izetbegovic, secara terbuka mengatakannya demikian. Sambil mengunjungi Turki, Brka menyatakan bahwa “Orang-orang Yahudi mencoba menjaga pernyataan Holokaus tetap hidup dengan memperalat orang-orang Bosnia yang tertindas dan diperlakukan tak adil, dan … mereka mencoba mengiklankan diri sendiri atas biaya Bosnia.”

sumber : http://harunyahya.com/indo/buku/social/kekejaman_holokaus/kekejaman_holokaus02.php

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Buku Harian Anne Frank yang Meragukan

Satu cara yang telah digunakan lobi Holokaus untuk memaksakan propagandanya adalah membuatnya menyentuh sekaligus pribadi. Sebuah contoh yang baik hal ini adalah pemanfaatan seorang gadis remaja bernama Anne Frank, yang disangka menyimpan catatan harian selama perang, lalu mati di sebuah kamp konsentrasi.

Catatan harian Anne Frank telah disajikan kepada masyarakat dengan keriuhan sedemikian sehingga diterima sebagai “bukti Holokaus.” Diterbitkan berbentuk buku, catatan harian ini terjual lebih dari 16 juta salinan di 30 negara. Sebuah sandiwara yang berdasarkan pada buku ini ditulis dan dimainkan di Broadway di tahun 1950-an, sebuah film segera menyusulnya. Bangunan tempat Anne Frank dan keluarganya bersembunyi selama perang diubah menjadi museum dan dibuka untuk umum. Di tahun 1957, Yayasan Anne Frank didirikan dan melaluinya banyak pameran, lokakarya, dengar pendapat, dan konperensi diselenggarakan atas namanya. Berkat upaya-upaya lobi Holokaus, Anne Frank menjadi sebuah lambang dan legenda. Catatan hariannya telah diangkat ke tingkat sebuah memoar dan testimoni bagi Holokaus.

Nama Anne Frank telah terkait tak terpisahkan dengan Holokaus. Karena itu, Anne Frank menjadi seorang pahlawan bagi pembantaian yang sangat dibesar-besarkan. Kisahnya telah ditabuhkan kepada umum berkali-kali dan dengan banyak cara. Berulang-ulang telah dicatat, bahkan di media Turki, bahwa buku harian Anne Frank – apakah asli atau tidak – telah digunakan untuk memajukan tujuan-tujuan Zionis.

sumber : http://harunyahya.com/indo/buku/social/kekejaman_holokaus/kekejaman_holokaus02.php

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenai Saya

Foto saya
Grunge, Psychedelic, NAZI

Pengikut