dika. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

B. #28 = Zionis Menghalangi Kaum Yahudi Melarikan Diri

Lerni Brenner mengulas dalam Zionism in the Age of Dictators bahwasanya karena gerakan Zionis tak menginginkan kebanyakan kaum Yahudi Jerman di Palestina, mungkin dapat dianggap bahwa para Zionis, setidaknya di Amerika Serikat, berupaya mencari pengungsian lain bagi saudara-saudara mereka, namun hal itu tak terjadi. Nyatanya, para Zionis tak berbuat apa-apa demi menyelamatkan kaum Yahudi Jerman dari kekejaman Nazi. Bahkan ketika desas-desus dan laporan-laporan tentang Holokaus telah mencapai puncaknya, kaum Zionis tak mengubah sikapnya.

Di tahun 1938, David Ben Gurion (belakangan menjadi perdana menteri Israel), orang kedua di WZO setelah Weizmann, mengungkapkan pemikiran Zionis dalam sebuah pidato yang diucapkan pada sebuah rapat para pemimpin Zionis Pekerja di Inggris: “Jika saya tahu bahwa mungkin untuk menyelamatkan semua anak-anak di Jerman dengan memindahkan ke Inggris, namun hanya setengah jika memindahkan ke Eretz Yisrael, saya akan mengambil pilihan kedua.”

Segi kebijakan Zionis yang paling terkutuk selama Reich Ketiga bukan kegagalan menyelamatkan kaum Yahudi. Ini, hingga batas tertentu, dapat dijelaskan: misalnya, dapat saja didalihkan bahwa pihak Zionis ingin memusatkan seluruh upaya kaum Yahudi pada Palestina. Kebusukan sebenarnya adalah bahwa kaum Zionis telah membendung upaya-upaya kaum Yahudi pindah dari Jerman ke negara mana pun di dunia selain Palestina.

Di tahun 1943, seorang Zionis terkemuka maju ke depan untuk menentang penyelamatan Yahudi Jerman: Rabbi Stephen Wise. Sebagai juru bicara utama bagi Zionisme di Amerika Serikat, Wise melakukan semua yang ia bisa untuk menentang Emergency Committee to Save the Jewish People of Europe (Panitia Darurat Penyelamatan Yahudi Eropa), yang disusun oleh orang-orang Yahudi terkemuka untuk mempropagandakan penyelamatan. Rabbi Wise juga membela jatah imigrasi Amerika di tahun 1938, dalam sebuah surat yang ditulisnya sebagai pemimpin American Jewish Congress (Kongres Yahudi Amerika). Wise menyatakan bahwa ia menentang perubahan dalam undang-undaang yang memungkinkan orang Yahudi mengungsi ke Amerika, sebab khawatir pada anti-Semitisme.

Sama seperti di Amerika Serikat, pintu masuk ke Inggris juga telah ditutup bagi Yahudi Jerman oleh para Zionis. Kepemimpinan Zionis di Inggris menentang semua upaya di Parlemen untuk memberikan suaka bagi kaum Yahudi – termasuk ditterbitkannya beberapa ratus izin imigrasi ke kepulauan Mauritius!

Tidak sulit memahami mengapa kaum Zionis mencegah kaum Yahudi lari dari cengkeraman kaum Nazi. Jika saja pintu masuk ke Amerika atau Inggris terbuka bagi kaum Yahudi, banyak dari mereka yang berkeahlian yang dibutuhkan di Palestina malah menuju ke negara-negara itu. Untuk memastikan perpindahan orang-orang Yahudi bermutu ke Palestina, kaum Zionis menghukum Yahudi Jerman lainnya dengan hidup di bawah penindasan Nazi.

Tanpa keraguan, mereka mengkhianati bangsa mereka sendiri. Seorang rabbi Slowakia, Dov Michael Weissmandel, adalah salah seorang yang mengerti dan mengutuk strategi Zionis itu. Weissmandel berusaha menyelamatkan kaum Yahudi dari kekuasaan Nazi selama perang, namun upaya-upayanya dihalang-halangi kaum Zionis. Weissmandel menjadi geram ketika lama setelahnya para Zionis mulai menyebarkan desas-desus holokaus kaum Yahudi. Dalam sepucuk surat untuk para pemimpin Zionis yang ditulisnya di bulan Juli 1944, si rabbi mengungkapkan kemuakannya:

Mengapa kalian tidak berbuat apa-apa hingga kini? Siapakah yang bersalah atas kelalaian mengerikan ini? Apakah kalian tak bersalah, saudara-saudara Yahudiku...? ... Kejam, kalian semua, dan juga pembunuh, karena kebisuan berdarah dingin dengan mana kalian menyaksikan, karena kalian duduk berlipat tangan dan tak melakukan apa pun, meskipun kalian dapat menghentikan atau menunda pembunuhan kaum Yahudi jam ini juga.

Kalian, saudara-saudara kami, anak-anak Israel, apakah sudah gila? Tidakkah kalian tahu neraka di sekeliling kami? Pembunuh! Orang Gila! Siapakah yang memberi derma: kalian yang melontarkan beberapa perak dari rumah kalian yang tenteram, ataukah kami yang berkorban darah di kedalaman neraka?

Naluri Weissmandel sungguh tepat. Pihak Zionis memang percaya bahwa penting bekerjasama dengan musuh kaum Yahudi, untuk mendukung tekanan yang ditimpakan orang-orang anti-Semit pada kaum Yahudi, demi mendirikan sebuah negara Yahudi. Mereka sigap membiayai penganiayaan Nazi terhadap saudara Yahudi mereka sendiri. Terkadang, demi kepastian, para Zionis mencari cara mencapai kebalikannya. Mereka sangat berkepentingan pada perpindahan para Yahudi bermutu ke Palestina, dan memerlukan Nazi agar bersikap terbaik pada golongan itu. Satu contoh adalah 7 ribu Yahudi Denmark yang tak dikirim Nazi ke kamp-kamp konsentrasi di tahun 1943.


sumber = harunyahya.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Grunge, Psychedelic, NAZI

Pengikut